Filsafat Pendidikan Matematika
FILSAFAT
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Umi Arismawatii
Pendidikan
merupakan hal penting yang harus diperoleh setiap warga di dunia begitu pula di
Indonesia. Dengan pendidikan yang bagus, suatu negara dapat berkembang sangat
pesat. Karena pendidikan akan mencerdaskan para penerus bangsa dimana kelak
akan membawa bangsa tersebut dalam kejayaan. Sesuai yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa
pendidikan adalah hak segala bangsa. Sehingga, bangsa Indonesia sendiri
sangat mendukung adanya proses pendidikan yang nantinya akan mencerdaskan para
penduduk nya. Selain itu, tujuan pendidikan Indonesia yang tercantum dalam
Kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk itu, sekali
lagi terbukti bahwa Indonesia memang sangat mendukund terlaksananya pendidikan.
Matematika
merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat penting. Menurut James dan James
(1976), matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan,
besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika
terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi
ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian
yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup
teori bilangan dan statistika. Selain itu Reys - dkk (1984) juga mengungkapkan
bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau
pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
Matematika
diajarkan di sekolah di berbagai jenjang. Menjadi keunikan tersendiri dalam
membelajarkan matematika di jenjang sekolah. Penddikan matematika yang
diajarkan disekolah ini sering disebut sebagai matematika sekolah. Tentunya di
dalam pelaksanaannya, pembelajaran matematika disekolah sering terjadi bebagai
permasalahan. Dari permasalahan yang ada kami akan membahas yang diantaranya
adalah Siswa kesulitan dalam memahami
matematika, Peran matematika tidak dirasa penting oleh siswa, Siswa enggan
belajar matematika dan Keprofesionalan guru matematika.
1. Siswa
kesulitan dalam memahami matematika
Dalam
pembelajaran di sekolah sering ditemukan bahwa siswa susah atau mengalami
kesulitan dalam memahami matematika. Hal ini dapat disebabkan oleh bagaimana
cara guru mengajar. Cara guru mengajar
terdiri dari berbagai kegiatan yaitu model apa yang dipakai, media apa yang
digunakan , soal seperti apa yang diberikan dan masih banyak lagi.
Kini
pembelajaran matematika bukan hanya sebatas mentransfer ilmu yang dimiliki guru kepada siswa. Pembelajaran tidak hanya cukup dengan
guru memberikan materi kemudian siswa diberi contoh dan soal latihan. Pastinya
dalam pembelajaran ini guru akan memulai dengan definisi. Definisi bagi siswa
merupakan suatu hal yang sangat abstrak dan sulit untuk dimengerti. Karena
itulah banyak siswa yang pada akhirnya kesulitan dalam memahami matematika.
Untuk
itu, sebagai guru kita harus
memperhatikan bagaimana cara mengajar kita agar dapat mudah dipahami siswa.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran matematika bukan
hanya sebatas mentransfer ilmu . Pembelajaran matematika haruslah pembelajaran
yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Sehingga dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Guru
dapat merancang pembelajaran dengan memilih beberapa model pembelajaran yang
sesuai dengan siswa.
Dalam
memilih model pembelajaran pun tidak bisa asal memilih. Guru harus mengetahui
terlebih dahulu karakteristik dari siswa-siswanya. Setalah itu barulah dapat
memilih model pembelajaran yag sesuai. Selain itu, dalam satu kelas terdiri
dari berbagai siswa yang heterogen. Dengan beragamnya siswa guru dapat
menerapkan berbagai model yang bervariasi dengan harapak dapat mengcover semua
karakteristik siswa yang ada di kelas.
Sebagai guru memang dituntut untuk selalu belajar, belajar, dan belajar serta
belajar dari bagaimana siswa belajar.
2. Peran
matematika tidak dirasa penting oleh siswa
Pada
kenyataannya matematika merupakan ilmu yang sangat berguna dan penting. Akan
tetapi sebagian siswa mungkin tidak tahu bagaimana peran matematika dalam
keidupan. Hal ini tidak jarang berdampak pada motivasi siswa yang menjadi
enggan untuk mengikuti pembelajaran matematika. Sebagai seorang pendidik memang
harus disadari bahwa siswa perlu tahu bagaimana peranan matematika dalam
kehidupan. Karena ketidaktahuan siswa, siswa akan meganggap “untuk apa belajar
matematika kalau tidak ada gunanya?”.
Peran
matematika penting dijelaskan kepada siswa dalam setiap pembelajaran. Dalam
menjelaskan pentingnya matematika dapat dilakukan dengan berbagai hal yang
diantara dapat diceritakan langsung, guru dapat memberikan soal cerita
kontekstual yang ada disekeliling siswa, atau dapat juga dengan bermain/praktek
langsung dalam menerapkan matematika dalam kehidupan.
3. Siswa
enggan belajar matematika
Sudah bukan hal baru lagi bahwa banyak
siswa yang enggan belajar matematika. Berbagai alasan seirng dilontarkan siswa
seperti materinya sulit, caraya rumit dan lain sebagainya. Untuk itu, guru
perlu melakukan beberapa hal agar siswa tidak lagi merasa enggan dalam belajar
matematika.
Siswa yang enggan belajar matematika
dapat dilator belakangi dengan motivasinya yang kurang. Untuk itu, guru dapat
memberikan motivasi kepada siswa di setiap pembelajaran berlangsung. Apresiasi
juga dapat diberikan untuk dapat meningkatkan motivasi. Selain itu guru dapat
merancang model pembealajran yang menarik sehingga siswa tdapat asik belajar
matematika. Pembelajaran matematika bergantung pada bagaimana mengomunikasikan
matematika agar mudah dipahami siswa.
4. Keprofesionalan
guru matematika
Keprofesionalan
guru merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Karena pembelajaran
di dalam kelas merupakan tanggung jawab guru dan merupakan hasil rancangan
guru. Sehingga tingkat keprofesionalan guru sangat berpengaruh.
Bebagai
pelatihan guru perlu dilakukan untuk meningkatkan keprofesionalannya. Seperti
sekarang salah satu program pemerintah yaitu melalui program PPG. Memalui
program pelatihan seperti itu guru akan
belajaran menentukan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang cocok
untuk diterapkan di dalam kelas. Selain itu, perkumpulan guru seperti MGMP juga
sangat membantu dalam keprofesionalan guru. Dalam MGMP antar guru dapat saling
berdiskusi dan sharing pengalaman tentang pembelajaran dan penanganannya.
Program seperti Lesson study juga dapat diterapkan. Melalui Lesson study, guru
dapat mengevaluasi dan belajar tentang
pembelajarannya maupun temannya sesame guru.
Dalam
pelaksanaannya, pendidikan matematika memang tidak akan lepas dari masalah yang
diantaranya telah dipaparkan. Menjadi kewajiban guru untuk dapat mengatasi
masalah –masalah tersebut. Untuk itu sebagai guru haru terus belajar agar dapat
semakin terampil dan maksimal dalam memfasilitasi siswa dalam pembelajaran di
kelas.
Perlu
diketahu bahwa pembelajaran matematika memiliki beberapa karakteristik.
Karakteristik ini sangat berpengaruh dalam pembelajaran matematika dikelas dan
perlu dipahami oleh guru. Beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran
matematika berjenjang (bertahap)
Pembelajaran matematika diajarkan dengan bertahap yaitu
dari konkret ke abstrak. Pembelajaran matematika pada tingkat bawah akan lebih
mudah jika disampaikan dengan benda-benda yang konkret disekitas siswa. Hal ini
dilakukan karena pada usianya tahap kogniif siswa masih dalam tahap konkret.
Sehingga , dalam pembelajaran jangan sampai seorang guru memulai pembelajaran
dengan sebuah definisi. Definisi merupakan sesuatu yang abstrak bagi siswa,
sehingga siswa akan kesulitan dalam memahami
pembelajaran.
2. Pembelajaran
matematika mengikuti metoda spiral
Setiap
mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah
dipelajari sebelumnya. Sehingga setiap
materi didasar oleh materi sebelumnya dan nantinya akan menjadi dasar
untuk materi selanjutnya. Untuk itu, seorang guru harus memastikan bahw siswa
sudah paham dalam materi yang beliau ajarkan. Karena materi tersebut akan
menjadi dasar materi selajutnya. Dan jika pada materi sebelumnya siswa belum
sepenuhnya memahaminya maka akan menajadi kendala dalam siswa mempelajari
materi selanjutnya.
3. Pembelajaran
matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran
dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak
bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Dalam
matematika, suatu materi dapat saling berhubungan satu sama lain. Dan tentuya
materi satu dan yang lainnya tidak akan saling bertolak belakang.
Komentar
Posting Komentar